Disalah satu tabloid wanita minggu ini didalam rubrik tanya jawab, cukup menarik topiknya yaitu bertahun-tahun tidak diberi nafkah batin. alkisah ada seorang istri yang setelah kelahiran anak pertamanya, secara perlahan mulai dikurangi jatah ‘batinnya’ oleh sang suami
Padahal mereka berdua tidak ada masalah dan hubungan mereka dalam mengelola rumah tangga dan mengurus anak mereka baik-baik saja, tetapi sang suami tidak pernah berniat menfkahi istrinya padahal sang suami dalam keadaan sehat dan juga tidak punya wanita idaman lain
Setiap si istri mengajak sangsuami untuk membicarakan hal ini, selalu berakhir dengan kebuntuan dan tiad jawab penyebab semua ini,
Yang menarik dalam rubrik ini adalah konsultan dimajalah tersebut malah menceritakan bahwa ada seorang suami yang karena merasa tidak mampu menafkahi istrinya, dia rela mencarikan laki2 lain pilihannya untuk memuaskan kebutuhan istrinya. astafirullahaladzim.
Kalo kita yang berada diposisi sebagai istri seperti cerita diatas, apa yang harus kita lakukan???
posisi di cerita pertama atau yang di rubrik majalah?
Cerita I
isteri menggedor kebuntuan dengan pura-pura gugat cerai (di buku nikah hak itu dijamin)
Cerita II
isteri bertanya kpd diri sendiri apa tujuan pernikahan..
Saya gak berani ikutan untuk masalah yg terakhir, hii ngeri deh…!
pastilah bicara mbak dg suami, masa sih kalau normal bisa begitu? gak mungkin lelaki normal gak kepingin nafkah batin dg istrinya,apalagi juga nggak punya WIL. pasti ada masalah, cari solusinya berdua…:)
wah,, suaminya di paksa aja buat menafkahi.. lama2 pasti mau..
mba, mau donk tulisan lengkap ttg ini, ke email ku juga boleh..
thanks ya mba..
ass.wr.wb.
mbal izzah, terima kasih atas ketertarikan tulisan saya, kalo tidak salah artikel itu ada di majalah nova yang terbit di minggu tanggal aku posting tulisan tsb, jd udah agak lama, coba hubungi redaksi nova, siapa tahu masih ada stock.
wass. wr. wb
kalo gak diberi nafkah bathin kasih aku aja… hahaha… dari pada mbatin terus…
kalo kita mbatin terus sakit hati dong